Posts

Showing posts from May, 2008

File Berindeks

File Indeks File indeks berisi kumpulan isian indeks untuk mengacu record di file utama. Isian indeks berisi pasangan nilai atribut kunci record dan pointer acuan untuk pengaksesan seketika record tersebut, yaitu ( nilai kunci, pointer ). Untuk record –record berukuranbesar, isian indeks sangat lebih kecil disbanding record data. Kapasitas penyimpanan untuk indeks lebih kecil dibandingkan file data sehingga ruang pencarian ( search ) di file indeks lebih kecil. Indeks selalu teruurut menurut atribut kunci agar pencarian dapat dilakukan dengan cepat. Indeks menjadi efektif saat file berukuran besar dimana indeks mempunyai jumlah blok sangat lebih kecil. Proses pencarian di indeks yang besar dapat dibantu dengan peng-indeks an terhadap file indeks. Demikian seterusnya, pengindeksan sehingga semakin tinggi level indeks semakin kecil ukurannya sampai indeks terakhir dapat dimuat satu blok. Sifat rekursif indeks di computer mebedakan dari indeks di buku. Jenis indeks Terdapat du

File Sekuen ( Sequence File )

Karakteristik file sekuen adalah : 1. Atribut data dikategorikan. Record berisi semua nilai data atribut dengan urutan dan posisi yang sama. 2. Rekord-rekord data terurut dalam satu sekuen / aturan tertentu. Penyimpanan file sekuen adalah : 1. Nama atribut tidak perlu ditulis di tiap record 2. Nama atribut hanya muncul di bagian deskripsi file 3. Setiap record mempunyai data atribut dalam urutan yang sama. Komponen file sekuen adalah, file utama dan file transaction log bersturktur pile. Konsep penting file sekuen : 1. penentuan urutan record digunakan “kunci” record, yaitu atribut kunci. 2. kunci berupa satu atribut atau lebih. Kunci harus unik 3. record-rekord dikelola atau dijaga berdasarkan atribut kunci. 4. pembacaan serial berdasarkan kunci dapat dilakukan secara sekuen. Perbandingan dengan file pile 1. dengan konstrain sekuen dan record tetap, maka terjadi - peningkatan efisiensi - penurunan fleksibilitas 2. pembaruan terhadapa file sekuen tidak mudah dilaksanakan. Struktur dan

File Pile

Pembahasan struktur file diketahui bahwa struktur dasar paling dasar sebuah file adalah pile dan file sekuensial. File pile atau file tumpukan merupakan struktur paling sederhana. Struktur ini jarang digunakan secara praktis tapi merupakan basis evaluasi struktur-struktur lain. Properti struktur pile Data tidak dianalisis, dikategorikan, atau harus memenuhi definisi atau ukuran field tertentu Panjang rekord dapat bervariasi dan elemen-elemen data tidak perlu serupa. Karakteristik struktur pile Biasanya data ditumpuk secara kronologis Tak ada keterkaitan antara ukuran file, rekord, dan blok Elemen data dapat beragam, dapat berbeda untuk tiap rekord ( berisi attribut lain ). Data harus disimpan secara lengkap beserta nama attributnya, tidak Cuma nilai atributnya. Komponen file pile hanya berisi data Struktur dan pengaksesan Rekord berelasi dengan suatu objek atau kejadian di dunia nyata. Rekord berisi elemen-elemen ( field-field) data dan ti

Struktur File

File diorganisasikan secara logik sebagai sekuen / barisan rekord. Rekord-rekord dipetakan ke blok-blok disk. File diberikan sebagai bentukan / primitif di sistem operasi. Meski blok berukuran tetap serta ditentukan oleh disk dan sistem operasi, namun rekod-rekord dapat beragam ukuran. Untuk itu maka dalam memetakan basisdata ke dalam file, dapat dilakukan dengan 2 pendekatan. pendekatan menggunakan beberapa file yang meyimpan rekord-rekord yang panjangnya sama di satu file. Basisdata diimplementasikan sebagai 1 file besar, dimana terdapat FMS ( file management system ) di sistem basisdata yang akan mengelolanya untuk implemnetasi data. Dalam file itu sendiri terdapat struktur paling dasar. Yaitu: Pile ( tumpukan ) File sekuensial Dengan mengetahui kinerja struktur file secara kuantitatif, maka pemilihan struktur file yang tepat akan dapat dilakukan secara tepat. Bila struktur dasar tidak dapat memenuhi kebutuhan maka kita dapat menggabungkan struktur-struktu

POP3 & IMAP

Pada jaringan internet dimungkinkan seseorang mengirim e-mail dari suatu alamat ke alamat lain. Untuk dapat berkomunikasi melalui e-mail, seseorang harus mempunyai alamat e-mail. Pengaksesan e-mail dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan tool e-mail client. E-mail client ada yang bekerja berdasarkan protocol POP3 ( Post Office Protocol version 3 ) dan ada juga yang berdasarkan IMAP (Internet Message Access Protocol). POP atau Post Office Protocol, sesuai dengan namanya merupakan protokol yang digunakan untuk pengelolaan mail. POP yang sekarang lebih umum dikenal dengan POP3 (POP - Version 3), dimaksudkan untuk mengizinkan client untuk mengakses secara dinamis mail yang masih ada di POP3 server. POP3 menawarkan pada user untuk meninggalkan mail-nya di POP3 server, dan mengambil mail-nya tersebut dari sejumlah sistem sebarang. Untuk mengambil mail dengan menggunakan POP3

Set Client Automatis

Pemberian alamat ip secara otomatis, akan dapat mempersingkat waktu kerja. Pengotomatisan ip ini dilakukan dari server DHCP, dalam hal ini computer berlaku sebagai client. Untuk system operasi windows. - Langkah pertama adalah mensetting Ethernet card terlebih dahulu, kemudian lakukan settingan pada network netborhood, lalu pilih tcp/ip dan tekan properties. - Dalam tab IP Address pilih Obtain an-Ip automatically - Setalah itu restart computer - Setelah restart computer periksalah ip dengan perintah di run > winipcfg - Jika didalam tersebut ada isinya maka pemberian ip secara otomatis telah berhasil. - Langkah selanjutnya adalah mengecek dengan perintah ping. Untuk Sistem Operasi Linux buat sebuah file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 setelah itu paling tidak ada pernyataan DEVICE=eth0 -> ini merupkan ethernet card BOOTPROTO=dhcp -&

Mengeset Jaringan Intranet pada Microsoft Windows 98

U ntuk melakukan pengesetan jaringan pada computer, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu setting driver ( sebagai hardware ) / pengesetan pada fisik computer, dan Protokol, yaitu pengesetan dalam computer ( melalui software ). Pengsinstalan hardware dilakukan terlebih dahulu, pada windows melalui control panel kemudian masuk ke network. Untuk cara yang lebih jelas akan dijelaskan pada laporan praktikum. Setelah penginstalan driver perangkat keras, dilanjutkan lagi dengan pengesetan software. Configurasi software ini meliputi, pencatuman ip ( internet protocol ) local atau computer itu sendiri, kemudian pencatuman subnet mask, host dan domain. Setalah semua terkonfigurasi, kita akan mencoba apakah kita bisa terkoneksi dengan jaringan yang telah ada atau baru kita buat. Dengan cara masuk ke command prompt, kemudian ketikan # ping 172.18.108.72 Jika ada respon maka koneksi kita telah berhasil.