Mengunjungi malam Lailatu Qodar

Sesungguhnya kami telah menurunkanya (Al Qur’an) pada malam kemuliyaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliyaan itu?, malam kemuliyaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat jibril dengan izin Tuhan-Nya untuk mengatur segala urusan, malam itu penuh kesejahtraan sampai terbit fajar”.Q.S. Al Qodar 1-5

Bulan romadlon nan penuh keagungan dan keberkahan, bagi kaum muslimin telah diberikan kesempatan besar oleh Sang Maha Kuasa untuk agar senantiasa berintropeksi diri serta dapat menggali anugrah yang besar, dengan dilipat gandakan segala amal kebaikan pahalanya serta terbelenggunya syetan-syetan yang terkutuk, tidak hanya itu saja udara segar romadlon terasa sejuk dalam kehidupan umat islam yang mau dan sungguh-sungguh menjalankan perintah Allah SWT, kedamaian, ketentraman sarta kepuasan hati yang tiada ternilai harganya akan didapatinya, Yaa Allah … Jadikan hambamu yang lemah dan tak berdaya ini bisa menjadi hamba yang muttaqien, bisa mengisi serta memanfaatkan event romadlon ini dengan segala ridlo-Mu dan petunjuk hidayah-Mu.

Benarlah bahwa Al Qur’an tidak akan turun kembali di muka bumi ini karena Al Qur’an sudah sempurna segala perintah dan tuntunanya, akan tetapi esensi serta hembusan rahmat senantiasa terus menggelora dan akan turun pada malam lailatul qodar, yaitu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, malam yang penuh dengan keindahan dan kesentosaan, malam yang tidak akan menemukan kecelakaan bagi mereka yang menemukan keindahan lailatul qodar. Kata sebuah syair “Tanazzuluhu Baaqin wahuwa munqotiun nuzuli/ bahwasanya turunya esensi Al Qur’an terus abadi, meskipun Al Qur’an tidak turun kembali”

Malam kemuliyaan

Imam ibnu jarier RA meriwayatkan pada suatu hadits dari imam Mujahid ia menceritakan bahwasanya ada seorang laki-laki dahulunya dari bani israil yang setiap malamnya selalu bersimpuh manghadap Allah SWT hingga pagi hari, kemudian pada siang harinya ia selalu berangkat jihad melawan musuh-musuh Allah hingga sore hari, hal itu dilakukanya terus menersu selama seribu bulan, rosulullah SAW memuji dan amat kagum akan keberadaan seorang laki-laki tersebut yang bisa mendarma baktikan segala jiwa dan raganya hanya dijalan Allah, yang seakan-akan tidak seorangpun sanggup mengikuti jejaknya, sampai pada ahirnya Allah SWT menurunkan wahyu “Lalilatul qodar (malam kemuliyaan) itu lebih baik dari pada seribu bulan” Q.S. Al Qodar 3

Suatu anugrah besar yang telah diberikan Allah SWT kepada umat islam dimana kesempatan yang mulia dengan dilipat gandakan amal sholeh pada malam kemuliyaan dibulan romadlon itu pahalanya lebih baik atau lebih besar daripada amalan orang bani israil tersebut (lihat Asbabun Nuzul surat al Qodar dalam tafsir jalalain)
Pantaslah rosulallah SAW amat menganjurkan umatnya untuk berusaha mendapatkan kebaikan pada malam itu dan memberikan warning kepada mereka agar jangan sampai menjalani malam itu dengan sia-sia. Rosulallah SAW bersabda “Telah datang kepadamu malam bulan romadlon yang penuh berkah, Allah telah memfardlukan atasmu puasa. Didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan , barang siapa yang terhalang kebaikan bulan romadlon maka sesungguhnya ia tidak diberikan kebaikan segalanya”. H.R. An Nasai dari Abu Huroiroh

Terjadinya malam lailatul qodar

Berdasarkan petunjuk Al Qur’an bahwasanya keberadaan terjadinya malam lailatu qodar itu yang jelas terjadi pada malam dimalam-malam bulan romadlon, adapun spesifikasi dari malam lailatul qodar adalah hal yang dirahasiakan Allah SWT dengan adanya hikmah tertentu, kiranya pendapat ulama’ berbeda-beda tentang penentuan terjadinya malam lailatul qodar tersebut diantaranya adalah:
a. lailatul qodar terjadi pada malam sepuluh terahir romadlon “Carilah lailatul qodar pada sepuluh malam terahir dari bulan romadlon”. H.R. Bukhori
b. Bahwasanya lebih dimungkinkan terjadinya malam lailatul qodar pada malam ganjil dari pada malam genap. ”Carilah lailatul qodar di malam ganjil dari sepuluh malam terahir di bulan romadlon”. H.R. Bukhori
c. Pada tujuh malam yang terahir “Carilah malam lailatu qodar di sepuluh malam terahir, namun jika ia ditimpa keletihan maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa”. H.R. Muslim

Hikmah dirahasiakanya

Allah SWT merahasiakan kapan tepatnya terjadi malam lailatul qodar itu agar terbedakan antara orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari malam tersebut dengan orang yang malas-malasan, karena orang yang benar-benar ingin mendapatkan sesuatu tentunya akan bersungguh-sungguh dalam mencarinya hal ini juga sebagai rahmat allah SWT agar hamba senantiasa memperbanyak amalan pada hari-hari tersebut dengan demikian mereka akan semakin lebih dekat kepada Allah SWT serta akan mendapatkan pahala yang amat banyak, sebagaimana yang pernah diceritakan sebagian ulama salaf bahwasanya dirahasiakan malam lailatul qodar itu tak ubahnya Allah SWT merahasiakan saat ijabahnya doa dihari jumat supaya kita berdoa sepanjang hari atau seperti Allah SWT menyembunyikan sholat wustho dalam sholat lima waktu supaya kita senantiasa memelihara dan memperhatikan semua sholat fardlu atau Allah SWT menyembunyikan Asmul A’dlom diantara nama-namaNya supaya kita menyeru dengan nama-nama Allah (Asmaul Husnah) secara menyeluruh, atau Allah SWT menyembunyikan mana maksiat yang amat di murkahi sehingga kita totalitas menjauhi kemaksiatan, atau Allah menyembunyikan kekasih-kekasih (waliNya) agar kita senantiasa berbaik sangka kepada semua hambaNya siapapun dia dan apa latar belakang dia, atau Allah SWT menyembunyikan tentang datang kiamat supaya kita selalu siap siaga dan begitu pula Allah merahasiakan kapan dicabutnya ajal agar kita selalu mawas diri dan penuh persiapan menghadapi kematian yang tidak bisa ditunda, hingga hidup ini tidak hanya mengejar materi semata, karena dibalik rahasia itu menyimpan sejuta makna yang amat nerarti bagi kehidupan umat manusia. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan kita semua untuk senantiasa bisa meraih malam yang banyak keberkahan ini. Amin.

Doa malam Lailatul Qodar

Sangat dianjurkan untuk senantiasa memperbanyak doa pada malam lailatul qodar dan diantara doa yang diajarkan oleh rosulallah SAW sebagimana terdapat dalam hadits dari Aisyah RA berkata “Katakan kepadaku wahai rosulallah apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah itu lailatul qodar, apa yang akau katakan didalamnya?, beliau menjawab ucapkanlah Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fakfu Anni (artinya Yaa Allah sesungguhnya engkau adalah Dzat yang Maha pemaaf lagi Maha mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku yaa robb”. H.R. Tirmidzi dan Iibnu Majah dan dikatakan hadits soheh oleh Imam Al Bani

Tanda Malam lailatul Qodar

1. Udara dan angin sekitar terasa tenang sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA bahwasanya rosulallah SAW bersabda “Lalilatul qodar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, dan pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan”.H.R. At Thoyalitsi
2. Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan keledzatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
3. Sebagian manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagai mana yang pernah terjadi pada sahabat-sahabat dahulu.
4. Matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih , tidak ada sinar ”Subuh dari malam lailatul qodar matahari terbit tanpa sinar seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik”. H.R. Muslim

Meng optimalkan Lailatul Qodar

Menghidupkan malam al qodar ialah dengan taat, bertahajjud, beristighfar, berdzikir, membaca Al Qur’an, serta beritikaf dan bershodaqoh. Amalan dan pesan rosulullah kepada kita merupakan dorongan agar berlomba-lomba dalam berbuat baik. Para hartawan dahulu mempergunakan bulan romadlon untuk berlomba-lomba memenuhi keperluan orang-orang yang memerlukan bantuan sebagai suatu usaha memenuhi seruan agama dan meneladani rosulullah, mereka menyembunyikan shodaqohnya hingga tidak diketahui tangan kiri apa yang telah diberikan tangan kananya.

Al Itishom ed. 312